Begitu banyak ragam budaya ataupun tradisi dari suatu negara ataupun daerah,,namun bagaimana jadinya kalau tradisi malah membuat menderita, khususnya untuk perempuan agar dapat dikatakan “cantik”...
Salah satunya adalah tradisi sebuah suku di Thailand . Entah bisa dibilang sebuah keindahan atau siksaan bagi mereka, tapi inilah yang dialami wanita-wanita suku Padaung. Suku Padaung di Thailand yang merupakan bagian dari dari suku Karen, Burma. Seorang perempuan dalam suku tersebut mempunyai leher yang panjang dan dikalungkan kiloaan logam.
Tradisi memasang gelang tembaga berlapis-lapis agar lehernya tumbuh memanjang. Leher, bagian tubuh yang menghubungkan badan dengan kepala, akan disisipi gelang logam. Biasanya Semakin tua semakin banyak wanita tersebut akan tampak semakin banyak pula gelang yang melingkar di leher. Bahkan ada yang panjangnya sampe 40 cm, dan hal ini adalah lambang kecantikan pada masyarakat suku Padaung.
Berat logamnya lebih dari lima kilo. Logam itu akan menekan pundaknya ke bawah dan juga memaksa kepalanya naik ke atas. Dan tradisi ini sampai kini masih ada malah semakin menjadi. Apabila dahulu pemasangan gelang hanya dikhususkan untuk wanita yang lahir pada hari Rabu di bulan purnama, sekarang anak yang tidak lahir pada hari Rabu itu pun lehernya ditambahi gelang. Apa tujuannya? jawabannya adalah uang.
Kini pemerintah Thailand telah menjadikan permukiman suku tersebut sebagai salah satu obyek wisata di negeri gajah putih itu, tak hanya itu perkampungan Padaung juga dijadikan pengembangan nilai-nilai budaya dan ada suku Padaung.
Haruskah logam itu dilepas atas nama kemanusiaan? Jangan. !!
Karena jika tiba-tiba gelang itu dilepas, justru akan bahaya. Tulang leher yang selama ini ditopang logam menjadi lemah. Padahal leher itu sudah memanjang. Apabila dilakukan akan sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian. Leher rentan sekali dan mudah patah.